Saat mendengar teks penyintas, yang pertama kali ada dibenakku adalah arti harfiah dari penyintas, yaitu orang yang bertahan hidup. Orang yang bertahan hidup dimaksudkan untuk menyebut seseorang yang mengalami kejadian pahit, tetapi masih bertahan hidup. Semisal korban bencana alam, korban bullying, korban kekerasan seksual dan semacamnya, tetapi perlu diingat! Korban perasaan sepertinya tidak termasuk di dalamnya 😂
Namun dari pengertian penyintas tersebut, maknanya akan sangat jauh berbeda jika katanya menjadi "teks penyintas". Pengertian teks penyintas adalah teks-teks yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Teks-teks penyintas bisa meliputi teks yang sederhana seperti teks iklan dan resep makanan, tetapi juga bisa meliputi teks yang bersifat resmi seperti surat lamaran pekerjaan, teks pewara dan surat undangan.
Berikut contoh dari teks-teks penyintas:
1. Resep Makanan
Cara Membuat Milor (Mie Telor) Goreng Mantul
•Siapkan bahan: Sebungkus mie goreng instan dan sebutir telur
•Masak mie instan dengan air mendidih seperti biasa.
•Campurkan bumbu mie dengan telur. Aduk merata.
•Setelah mie sudah matang, campurkan mie dengan adonan bumbu dan telur. Bisa ditambah irisan cabai, apabila suka.
•Siapkan wajan yang sudah diberi minyak goreng, lalu panaskan.
•Masukkan adonan mie dan telur ke dalam wajan.
•Tunggu hingga kematangannya sempurna.
•Setelah matang, taruh milor ke piring. Siapkan saos bagi yang suka. Milor mantul siap dilahap.
2. Teks Pewara Acara Maulid Nabi
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Al-Mukarrom KH. Moh. Mundzir Cholil, pengasuh Pondok Pesantrean Assyahidul Kabir
Yang kami hormati seluruh alim ulama'
Yang kami hormati seluruh bagian kepanitiaan
dan tak lupa juga, para tamu undangan yang sudi hadir di acara ini untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, kita semua dapat berkumpul di Masjid Aminah iini untuk memperingati maulid Nabi yang dicintai seluruh alam, Nabi besar Muhammad Saw, tanpa ada halangan suatu apapun.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw, yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang ilmiah seperti yang kita rasakan saat ini. Semoga berkat kecintaan beliau kepada umatnya, kelak seluruh umat Nabi Muhammad SAW bisa mendapat syafaat di yaumil qiyamah. Aamiin, Aamiin, Allahumma Aamiin.
Selanjutnya saya sebagai pembawa acara akan membacakan susunan acara yang akan berlangsung pada malam hari ini.
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an
3. Sambutan-sambutan
4. Mau’idoh hasanah
5. Mahalul Qiyam
6. Doa-penutup
Acara yang pertama, pembukaan. Marilah acara ini kita buka dengan pembacaan ummul kitab. Al-fatihah .......... Amin ya robbal-alamin.
Acara yang kedua, pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an. Kepada saudari Dela kami persilakan .......... Terima kasih kami haturkan kepada saudari Dela. Semoga dengan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an tadi, dapat menjadi penambah iman, pelipur lara.
Acara yang ketiga, sambutan-sambutan.
Acara yang keempat, mauidoh hasanah yang akan disampaikan oleh KH. Moh. Mundzir Cholil. Kepada beliau, kami persilakan ........ Terima kasih kami sampaikan. Semoga dengan maidoh hasanah tadi, kita bisa semakin cinta terhadap rajanya para Nabi, Nabi Muhammad SAW.
Acara yang kelima adalah mahalul qiyam. Yang akan dipimpin oleh banjari al musthofa, kepadanya kami persilakan ......... Terima kasih kami sampaikan.
Acara yang terakhir penutup. Marilah kita tutup acara ini dengan bacaan hamdalah. Demikian dari kami apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati para undangan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jangan lupa mampir ke tulisanku yang lainnya. Seru-seru, loh 😉
https://aksaramalam12.blogspot.com/2020/06/narasi-puisi.html
https://aksaramalam12.blogspot.com/2020/06/cerita-mini-genre-horor.html